Wednesday, July 2, 2014
Swiss tak Selalu Bersalju
Seringkali kita membayangkan Swiss sebagai negara yang berselimut salju dingin. Memang sih, Swiss dikelilingi oleh pegunungan dengan salah satu puncaknya yang tertinggi yaitu Jungfrau. Namun bukan berarti semua wilayah Swiss diselimuti salju.
Musim salju (winter) berlangsung pada bulan Desember - Maret dengan puncak paling dingin di bulan Januari dan Februari. Pada bulan-bulan ini salju dapat dengan mudah kita temukan di beberapa kota di Swiss. Salju ada di mana-mana, di sepanjang rel kereta, di halaman rumah, dan juga di atas hamparan rumput.
Pada musim-musim lain, salju hanya ditemukan di pegunungan dengan ketinggian minimal sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Kota-kota di Swiss seperti Interlaken, Bern, Genewa yang berada dalam ketinggian sekitar 580 meter di atas permukaan laut, tentu saja tidak bersalju. Kota ini tak ubahnya dengan kota-kota lain di Eropa.
Jika kita berkunjung ke Swiss pada bulan April - Mei saat musim semi dan ingin melihat salju, harus berkereta dulu ke kota-kota yang dekat dengan pegunungan. Misalnya ke Grindelwald sekitar 1 jam perjalanan dari Interlaken. Itupun masih harus dilanjut dengan naik kereta gantung hingga ke puncak. Barulah nanti bisa ketemu salju.
Atau cukup dengan menikmati puncak-puncak Jungfaru dan Mount Eiger yang berselimut salju (seperti dalam kemasan coklat Toblerone) dari kejauhan sambil menyusuri keindahan danau-danau di Swiss.
Musim semi di Swiss biasanya dinikmati dengan berwisata danau. Di Genewa terdapat danau cantik yang bisa diseberangi.
Karena tidak setiap saat ada salju di Swiss, suhu udara di Swiss juga tidak selalu dingin. Pada musim semi suhunya kira-kira 17 derajat. Cukup hangat bagi ukuran Eropa. Nggak perlu jaket tebal.
Namun juga harus dipahami bahwa cuaca di Eropa bisa setiap saat berubah. Tiba-tiba panas, tiba-tiba dingin dan berkabut. Karena itu, bagi yang belum terbiasa bertemu udara dingin, tak ada salahnya menyiapkan senjata perang dingin: jaket, tutup kepala dan telinga, syal, serta sarung tangan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment