“Memangnya di Eropa ada copet?” Inilah pertanyaan balik yang sering terlontar jika saya menasehati agar hati-hati terhadap barang bawaan selama traveling di Eropa. Kita selalu membayangkan Eropa adalah negeri dengan kota-kota yang teratur, tertib, indah, bersih, dan nggak ada copet berkeliaran seperti di Terminal Blok M Jakarta.
Memang sih, penampilan copet di Eropa juga keren-keren. Mirip turis. Bahkan banyak pencopet berjenis kelamin perempuan dan masih muda, usia belasan dan dua puluhan.
Berikut ini adalah 10 kota di Eropa yang paling banyak copetnya sesuai peringkat versi situs Smart Traveler, yaitu: (1) Barcelona Spanyol, (2) Roma Italia, (3) Paris Perancis , (4) Madrid - Spanyol, (5) Athena - Yunani, (6) Praha Rep Czech, (7) Costa Brava Spanyol, (8) Lisbon - Portugal, (9) Tenerife - Spanyol, (10) London - Inggris
Spanyol adalah negeri favorit para pencopet. Kenapa? Karena undang-udang yang mengatur hukuman untuk pencopet di sana sangat lemah. Para pencopet hanya boleh dikurung maksimal 5 hari. Setelah itu harus dibebaskan lagi. Dalam sebuah tayangan di National Geographic Channel, bahkan pernah ada pencopet yang mengaku sudah puluhan kali masuk penjara. Polisi sampai sangat mengenalnya. Tetapi karena peraturan hukum melarang mengurung pencopet lebih dari 5 hari, apaboleh buat, begitu keluar dari penjara mereka akan kembali mencopet di jalanan.
Lemahnya hukum ini pula yang membuat profesi copet sangat digemari di Eropa. Banyak kaum migran yang sengaja mengadu nasib di Paris, Barcelona, dan Roma dengan berprofesi sebagai pencopet. Mereka biasanya berasal dari negara-negara di Afrika Utara, Eropa Timur, dan Asia Barat.
Para pencopet umumnya gemar beroperasi di kawasan wisata. Museum Louvre di Paris bahkan pernah ditutup selama beberapa hari karena terlalu banyak pencopet yang berkeliaran di sana. Kawasan shopping Galeri Lafayyette yang terkenal di Paris, juga banyak copetnya.
Modus yang sering dilakukan adalah pura-pura menabrak saat berjalan kaki, kemudian marah-marah untuk mengalihkan perhatian. Saat kita terpancing emosi, ia dan temannya akan bergerilnya merogoh tas kita.
Asal tahu saja, wisatawan asal Asia merupakan sasaran utama karena umumnya banyak menyimpan uang cash. Beda sama turis bule yang lebih suka membawa travel cheque atau kartu kredit.
Berikut ini ada sejumlah tip untuk mengamankan dokumen dan uang kita selagi traveling.
- Kenakan moneybelt atau neck wallet untuk menyimpan paspor dan uang.
- Bawalah uang cash secukupnya saat di perjalanan. Jika kurang, bisa ambil ATM.
- Jangan menyimpan dompet di saku belakang celana. Sebaiknya simpanlah dompet di balik jaket atau coat Anda.
- Amankan tas saat duduk di metro (train) atau di kafe. Jangan taruh sembarangan karena bisa disambar pencopet.
No comments:
Post a Comment