Frites alias French Fries. Kentang goreng Belgia ini tersaji dengan aneka pilihan saus. Yang familiar di lidah saya adalah mayonnaise dan saus tomat. Padahal ada banyak jenis saus lainnya antara lain saus Pili-pili, Andalouse, Coctail, dan Tartare. Tiap kedai Frites kadangkala juga menyajikan saus racikannya sendiri. Entah seperti apa rasa saus itu. Tapi yang jelas, kentang goreng Belgia ini renyah dan mengenyangkan! Kentangnya gede-gede, seporsi kentang ukuran cone sudah terasa menyesakkan perut. Belgian Frites dapat dibeli di kedai-kedai di sekitar Grand Place. Harganya murah, sekitar € 1.50. Kalau dirupiahkan, terasa jauh lebih murah disbanding French fries yang dijual beberapa fast food di Indonesia.
Waffle. Banyak yang bilang bahwa Belgian Waffle adalah salah satu makanan yang tidak boleh dilewatkan jika mengunjungi Brussel. Waffle sebenarnya bukanlah masakan khas Belgia. Makanan pencuci mulut yang membentuk pola garis-garis persegi ini konon ditemui di sejumlah negara Eropa sejak abad 14, seperti di Inggris, Jerman, Belanda, Belgia, juga Perancis. Hanya saja masing-masing negara memiliki kekhasan. Belgian Waffle biasanya lebih renyah. Ditambah dengan topping saus dan coklat, rasanya jadi khas berbeda dengan waffle dari negara lain. Kedai penjual waffle banyak dijumpai di kota Brussel. Beberapa di antaranya menyatu dengan kedai es krim. Harganya terjangkau dan mengenyangkan, sekitar € 1.80
--sekedar kutipan dari travelogue eurotrip yg sedang saya susun--
No comments:
Post a Comment