Bagi warga Kalimantan, sungai bagaikan urat nadi. Melalui sungai yang membelah pulau ini, berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat setempat berlangsung. Sungai juga merupakan jalan raya terbesar yang menghubungkan berbagai daerah pedalaman di Kalimantan. Bahkan, sebelum transportasi darat dan udara berkembang, sungai menjadi satu-satunya pilhan transportasi antar propinsi di Kalimantan. Dari Banjarmasin ke Palangkaraya dapat ditempuh transportasi lewat speedboat melintasi sungai Martapura. Sementara dari Samarinda ke Pontianak, terasa eksotis dengan perahu di atas sungai Mahakam dan Kapuas.
Karena itu, mengunjungi Kalimantan tanpa menikati perjalanan dengan perahu menyusuri sungai belumlah terasa lengkap. Sisihkan waktu setidaknya 2 hari untuk menikati eksotisme menyusuri sungai yang membelah hutan di pedalaman Kalimantan. Rute Samarinda – Melak sejauh 24 jam di atas Sungai Mahakam layak dicoba. Siapa tahu Anda beruntung dapat melihat ikan pesut yang hanya tersisa beberapa puluh ekor. Biasanya hewan mamalia air ini muncul antara Kota Bangun sampai Muara Pahu.
Kapal motor atau taksi air dari Samarinda (hilir) ke Melak (hulu) ini biasanya berangkat pukul 7.00 WITA dan akan tiba di Melak sekitar pukul 6.00 WITA keesokan harinya. Taksi air berkapasitas 40 ton ini mampu menampung penumpang hingga 60 orang. Terdapat dua kelas harga tiket, di bagian bawah beralas karpet plastik yang bercampur tumpukan barang, sepeda motor, dll serta di lantai dua dengan kasur berbusa tipis.Tak ada kabin, hanya tempat tidur berjejer yang bagian bawahnya bisa dijadikan locker untuk penyimpanan barang. Taksi air ini dilengkapi toilet berupa bilik kecil di bagian belakang. Tak ada bak air di dalamnya, hanya disediakan sebuah ember plastik bertali dan papan yang dilubangi untuk menimba air dari sungai. Sekaligus lubang untuk membuang hajat.
Meski taksi air ini memiliki fasilitas yang sederhana, namun perjalanan dengan kapal ini relatif aman dan nyaman. Jumlah kecelakaan relatif kecil. Sungai Mahakam pun sudah dilengkapi sejumlah rambu-rambu yang membantu nahkoda untuk mengemudikan kapal.
Di samping itu juga tak perlu merasa kawatir dengan guncangan kapal, air sungai Mahakam ini cukup tenang sehingga kapal pun bergerak dengan tenang dan nyaman.
Untuk mengusir kejenuhan, duduklah di anjungan. Nikmatilah keindahan alam Kalimantan, sungai yang lebar laksana lautan dan pohon-pohon menjulang tempat bersemayam margasatwa. Menjelang sore, saat langit kemerahan dan udara meniupkan kesejukan, inilah saat yang tepat untuk mengabadikan sejumlah gambar lewat ponsel kamera. Setelah itu, kirimkan lewat MMS kepada kerabat dan sahabat Anda. Buatlah mereka takjub dengan ekspedisi Mahakam yang tengah Anda nikmati!
No comments:
Post a Comment